Cara Mengecambahkan Benih Kakao
Benih kakao yang baru dikeluarkan dari
buah atau benih yang baru diambil dari pohonnya, harus segera dikecambahkan sebab
benih kakao tidak memiliki masa durmansi. Cara mengecambahkan benih kakao ada
dua macam yaitu, dengan karung goni dan dengan media pasir atau bedengan.
a.
Perkecambahan
Dengan Karung Goni
Perkecambahan dengan karung goni lebih
praktis dari pada bedengan. Tanah yang sudah rata diatasnya diberi selapis batu
merah sesuai dengan luasnya karung goni. Hal ini untuk mempermudah meresapnya
air siraman. Selanjutnya karung goni yang telah direndam didalam larutan
pestisida dihamparkan diatasnya dengan arah utara selatan. Jumlah karung goni
terkantung dari jumlah bibit yang dikecambahkan setiap karung dapat membuat
sekitar 1200 biji bila jarak antara benih 2 x 3 cm. kemudian benih diatur
diatas karung goni dengan jarak 2 x 3 cm, atau lebih sedikit. Setelah seluruh
benih diatur rapi, maka diatasnya ditutup dengan karung goni yang sudah
dibasahi lagi.
Agar benih kakao dapat berkecambah
dengan baik, maka perlu dilakukan penyiraman sehari 2 kali, pagi dan sore,
tentu saja perlu melihat keadaan cuaca. Agar tidak mendapat sinar matahari
langsung, maka tempat pengecambahan tersebut perlu diberi penaung sementara,
misalnya dari jerami atau daun kelapa, daun tebu, alang-alang dan lain-lain.
Naungan menghadap ketimur dan miring ke barat.
Pada hari keempat dianjurkan mulai
dilakukan pemindahan ke polybag. Tanda bahwa benih sudah berkecambah adalah
sudah keluar calon akar sepanjang 1,5 – 2 mm, pemindahan benih harus dilakukan
sebelum perakaran melebihi dari 5 mm.
Penanaman didalam polybag adalah tanah
dalam polybag dibuat lubang dengan kayu atau jerami. Sedalam
tinggi benih. Kemudian
benih dimasukkan dan ditekan sekitarnya secara pelan-pelan agar tidak merusak
perakaran sehingga pada saat penyiraman posisi bibit tidak berubah karena
percikan air.
b.
Perkecambahan
Dengan Bedengan
Tanah untuk bedengan harus bebas dari
gulma dan batuan. Bedengan harus diratakan, dan diberi penguat dari kayu, bambu
atau dari batu merah pada tepi bedengan. Bedengan dilapisi dengan pasir setebal
10 – 15 cm dan diratakan. Pasir yang digunakan adalah pasir yang bersih dan
halus atau sudah diayak. Bedengan membujur utara – selatan dan diberi naungan
seperti pada perkecambahan dengan karung. Kemudian benih diatur didalam
bedengan dengan jarak 1 x 3 cm, atau 3 x 5 cm. kedalam menyamai sekitar
dari biji masuk kedalam
pasir dan bagian yang besar kearah bawah.
Untuk mencegah serangan hama atau
penyakit dapat disemprot larutan pestisida dengan konsentrasi 0,2 %.
Pemeliharaan bedengan dilakukan dengan
penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore dengan menggunakan gambar. Pemindahan
benih yang sudah berkecambah dilakukan dengan bila kotiledon sudah muncul
diatas pasir atau sudah berumur 4 – 5 hari setelah semai.
Pemindahan benih kepolybag sama dengan
perkecambahan dikarung goni. Pencabutan benih dilakukan dengan solet dari
bamboo agar akar tidak rusak. Pemindahan dikatakan terlambat hipokotil sudah
memanjang, apalagi keeping atau kotiledon sudah membuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar