Minggu, 22 September 2013

        Cara Mengecambahkan Benih Kakao

Benih kakao yang baru dikeluarkan dari buah atau benih yang baru diambil dari pohonnya, harus segera dikecambahkan sebab benih kakao tidak memiliki masa durmansi. Cara mengecambahkan benih kakao ada dua macam yaitu, dengan karung goni dan dengan media pasir atau bedengan.

a.        Perkecambahan Dengan Karung Goni
Perkecambahan dengan karung goni lebih praktis dari pada bedengan. Tanah yang sudah rata diatasnya diberi selapis batu merah sesuai dengan luasnya karung goni. Hal ini untuk mempermudah meresapnya air siraman. Selanjutnya karung goni yang telah direndam didalam larutan pestisida dihamparkan diatasnya dengan arah utara selatan. Jumlah karung goni terkantung dari jumlah bibit yang dikecambahkan setiap karung dapat membuat sekitar 1200 biji bila jarak antara benih 2 x 3 cm. kemudian benih diatur diatas karung goni dengan jarak 2 x 3 cm, atau lebih sedikit. Setelah seluruh benih diatur rapi, maka diatasnya ditutup dengan karung goni yang sudah dibasahi lagi.

Agar benih kakao dapat berkecambah dengan baik, maka perlu dilakukan penyiraman sehari 2 kali, pagi dan sore, tentu saja perlu melihat keadaan cuaca. Agar tidak mendapat sinar matahari langsung, maka tempat pengecambahan tersebut perlu diberi penaung sementara, misalnya dari jerami atau daun kelapa, daun tebu, alang-alang dan lain-lain. Naungan menghadap ketimur dan miring ke barat.

Pada hari keempat dianjurkan mulai dilakukan pemindahan ke polybag. Tanda bahwa benih sudah berkecambah adalah sudah keluar calon akar sepanjang 1,5 – 2 mm, pemindahan benih harus dilakukan sebelum perakaran melebihi dari 5 mm.

Penanaman didalam polybag adalah tanah dalam polybag dibuat lubang dengan kayu atau jerami. Sedalam  tinggi benih. Kemudian benih dimasukkan dan ditekan sekitarnya secara pelan-pelan agar tidak merusak perakaran sehingga pada saat penyiraman posisi bibit tidak berubah karena percikan air.

b.        Perkecambahan Dengan Bedengan
Tanah untuk bedengan harus bebas dari gulma dan batuan. Bedengan harus diratakan, dan diberi penguat dari kayu, bambu atau dari batu merah pada tepi bedengan. Bedengan dilapisi dengan pasir setebal 10 – 15 cm dan diratakan. Pasir yang digunakan adalah pasir yang bersih dan halus atau sudah diayak. Bedengan membujur utara – selatan dan diberi naungan seperti pada perkecambahan dengan karung. Kemudian benih diatur didalam bedengan dengan jarak 1 x 3 cm, atau 3 x 5 cm. kedalam menyamai sekitar  dari biji masuk kedalam pasir dan bagian yang besar kearah bawah.

Untuk mencegah serangan hama atau penyakit dapat disemprot larutan pestisida dengan konsentrasi 0,2 %.

Pemeliharaan bedengan dilakukan dengan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore dengan menggunakan gambar. Pemindahan benih yang sudah berkecambah dilakukan dengan bila kotiledon sudah muncul diatas pasir atau sudah berumur 4 – 5 hari setelah semai.

Pemindahan benih kepolybag sama dengan perkecambahan dikarung goni. Pencabutan benih dilakukan dengan solet dari bamboo agar akar tidak rusak. Pemindahan dikatakan terlambat hipokotil sudah memanjang, apalagi keeping atau kotiledon sudah membuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar